LKPD Berbasis PBL pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit untuk Kelas X SMA/MA
Abstract
Meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa dalam kurikulum 2013 dapat dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran problem based learning (PBL). Tujuan penggunaan PBL di sekolah untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah secara mandiri dan dapat mengasah kemampuan berfikir kritis. Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan menerapkan model pengembangan Plomp. Instrument penelitian ini menggunakan lembar validasi yang diisi oleh guru kimia di SMA Negeri 8 Padang dan dosen kimia UNP, dianalisis menggunakan skala Aiken’s V. Hasil analisis data yang diperoleh dinyatakan valid dengan nilai V = 0,87 sehingga dihasilkan LKPD berbasis PBL yang digunakan sebagai media alternatif dalam proses pembelajaran di sekolah.References
Akker, J. V, Bannan, B., Kelly, A. E., Nieveen, N., & Plomp, T. (2010). An Introduction to Educational Design Research. The Seminar Conducted at The East China Normal University, Shanghai (PR China), November 23-26.
Astuti, S., Danial, M., & Anwar, M. (2018). Pengembangan LKPD Berbasis PBL (Problem Based Learning) untuk meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik pada Materi Kesetimbangan Kimia. 1(2), 90–114.
Camp, G. (2014). PBL : step by step a guide for students and tutors.
Corebima, A. D. (2010). Berdayakan Keterampilan Berpikir Selama Pemberian Sains Demi Masa Depan Kita. Disampaikan Pada Seminar Nasional Sains, Di Universitas Negeri Surabaya.
Duch, B. J., Groh, S. E., & Allen, D. E. (2001). The Power of Problem Based Learning: A Practical “How To” for Teaching Undergraduate Courses in Any Discipline.
Fatokun, K. V. F., & Eniayeju, P. A. (2014). The effect of concept mapping- guided discovery integrated teaching approach on Chemistry students ’ achievement and retention. 9(22), 1218–1223. https://doi.org/10.5897/ERR2014.1848
Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Pustaka Setia.
Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21 : Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Ghalia Indonesia.
Irham, S. M. (2017). The Development of Guided Inquiry-based Worksheet on Colligative Properties of Solution for Chemistry Learning. 57(ICMSEd 2016), 38–42.
Jannah, A. M., Mulyani, B., & Masykuri, M. (2018). Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning ( PJBL ) Pada Larutan Elektrolit Dan Non-Elektrolit Kelas X MIA 4 SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2016/2017. Pendidikan Kimia, 7(2), 190–197.
Jansson, S., Andersson, P. L., & Nording, M. L. (2015). Implementation of Problem-Based Learning in Environmental Chemistry. Chemical Education. https://doi.org/10.1021/ed500970y
Nasional, D. P. (2008). Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.
Novita, D., Gulo, F., & Hadeli. (2018). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Interaktif untuk Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit di SMA. Jurnal Penelitian Pendidikan Kimia : Kajian Hasil Penelitian Pendidikan Kimia, 5(1).
Olurinola, O., & Tayo, O. (2015). Colour in Learning : It ’ s Effect on the Retention Rate of Graduate Students. Journal of Education and Practice, 6(14), 1–6.
Pendidikan, K., & Kebudayaan, D. A. N. (2014). Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013. chrome-extension://ohfgljdgelakfkefopgklcohadegdpjf/https://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/dokumen/Paparan/Paparan Wamendik.pdf
Retnawati, H. (2016). Analisis Kuantitatif Instrumen Penelitian. Parama Publishing.
S, S. (1991). Kimia Dasar 1. ITB.
Yustianingsih, R., & Syarifuddin, H. (2017). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Problem Based Learning ( PBL ) Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah. 1(2), 258–274.
Zammiluni, Ulianas, A., & Mawardi. (2018). Development of Guided Inquiry Based Work Sheet with Class and Laboratory Activity on Chemical Bonding. 2, 60–66. https://doi.org/10.20885/ijcer.vol
Copyright toward articles published by Entalpi Pendidikan Kimia is hold by Entalpi Pendidikan Kimia. In the other side, Entalpi Pendidikan Kimia also applied CC Attribution 4.0 which means you could 1) share — copy and redistribute the material in any medium or format; and 2) adapt — remix, transform, and build upon the material; for any purpose, even commercially. As long as you give us attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use. Entalpi Pendidikan Kimia also applied Open Access toward each published articles, so the published content will be available freely for public.