Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Creative Problem Solving pada Materi Kelarutan dan Hasil Kelarutan
Abstract
ABSTRACTScience learning which has lesson of concern makes students still not wholly able to develop their knowledge. This study aims to determine and explain the students level of science process skills using creative problem solving (CPS) models for students in practical activities and discussions. This research was conducted in the second semester of class XI IPA4 State Senior High School 1 Kampar in the 2018/2019 academic year. The selected material is solubility and solubility product (Ksp). Which designed by One Shoot Case Study without a comparison group using a sample of 34 students. The research instrument consisted of observation sheets, essay tests, and interviews used to determine the level of students' science process skills. Based on the data obtained, it shows that the highest aspect of students' science process skills is observing. Judging from the observation sheet on practicum activities, the average percentage is 77.82%. The lowest aspect of science process skills is the theoretical aspect which is only 61.29%. In comparison, the observation in discussion activities without practicum is also the highest aspect of observing with a percentage of 79 .99% and the lowest on the theoretical aspect of 69.98% and 88.88% based on post-test questions with good categories. Overall, the results of data analysis showed that the students' science process skills were good.Keywords: Science Process Skill, Creative Problem Solving (CPS), Solubility and its ProductABSTRAKPembelajaran sains yang memiliki pengajaran yang membuat siswa masih belum sepenuhnya bisa mengembangkan pengetahuannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan tingkat keterampilan proses sains siswa dengan penggunaan model creative problem solving (CPS) terhadap siswa pada kegiatan praktikum dan diskusi. Penelitian ini dilakukan di semester dua kelas XI IPA4 SMA Negeri 1 Kampar pada tahun ajaran 2018/2019. Materi yang dipilih yaitu kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp). Dimana desainnya One Shoot Case Study tanpa kelompok pembanding dengan menggunakan sampel sebanyak 34 siswa. Instrumen penelitian terdiri dari lembar observasi, tes esai dan wawancara yang digunakan dalam mengetahui tingkat keterampilan proses sains siswa. Berdasarkan data yang diperoleh, menunjukkan bahwa aspek keterampilan proses sains siswa tertinggi adalah mengamati. Dilihat dari lembar observasi kegiatan praktikum rata-rata persentasinya adalah 77,82%. Aspek keterampilan proses sains terendah yaitu aspek berhipotesis yang hanya sebesar 61,29%. Sebagai perbandingan, observasi pada kegiatan diskusi tanpa praktikum yang tertinggi juga pada aspek mengamati dengan persentasi sebesar 79,99% dan terendah pada aspek berhipotesis sebesar 69,98% dan 88,88% berdasarkan soal post-test dengan kategori baik. Secara keseluruhan, hasil analisis data didapatkan bahwa keterampilan proses sains siswa baikKata Kunci: Keterampilan Proses Sains, Creative Problem Solving (CPS), Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)References
Agustina, U., Fadiawati, N., & Tania, L. (2017). Keterampilan Proses Sains (KPS) Siswa pada Materi Laju Reaksi Menggunakan LKS Berorientasi KPS. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Kimia, 6(3), 479492.
Fadela, D. M., Fadiawati, N., & Tania, L. (2016). Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Materi Laju Reaksi Melali Pendekatan Saintifik. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Kimia, 5(3), 113127.
Juhji. (2016). Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui Pendekatan Inkuiri Terbimbing. Jurnal Penelitian Dan Pembelajaran IPA, 2(1), 58. https://doi.org/10.30870/jppi.v2i1.419
Lepiyanto, A. (2017). Analisis Keterampilan Proses Sains Pada Pembelajaran Berbasis Praktikum. BIOEDUKASI (Jurnal Pendidikan Biologi), 5(2), 156161. https://doi.org/10.24127/bioedukasi.v5i2.795
Mayasari, P., Halim, A., & Ilyas, S. (2013). Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Generik Sains Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia (JPSI), 5767.
Miterianifa (2015). Strategi Pembelajaran Kimia. Pekanbaru: Pustaka Mulya.
Ningsih, N. lu E., Karyasa, I. W., & Suardana, I. N. (2015). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kimia Dengan Setting Sains Teknologi Masyarakat (STM) Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Pemahaman Konsep Kimia Siswa. E- Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 5(1), 111.
Riduwan (2009). Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Bandung: Alfabeta.
Risna, Hamid, A., & Winarti, A. (2017). Meningkatkan Keterampilan Generik Sains dan Hasil Belajar Menggunakan Model Creative Problem Solving dilengkapi Laboratorium Virtual Materi Hidrolisis Garam Kelas XI IPA 2 SMA PGRI 4. Journal of Chemistry and Education, 1(1), 131142.
Santi, E. W., Suryandari, K. C., & Warsiti. (2015). Penerapan Model Creative Problem Solving Dengan Keterampilan Pross Dalam Peningkatan Pembelajaran IPA Pada Siswa Kelas V SD Negeri Plumbon Tahun ajaran 2014/2015. Kalam Cendekia, 3(1.1), 7984.
Sumarli, Nugroho, S. E., & Yulianti, I. (2018). Keefektifan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Berpendekatan Inquiry Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa. Physics Communication, 2(1), 6369.
Tawil, Liliasari (2014). Keterampilan Sains dan Implementasinya dalam Pembelajaran IPA, Badan Penerbit UNM.
Toharudin, S. Hendrawati & Adrian Rustaman(2011). Membangun Literasi Peserta Didik, Humaniora.
Yuliati, Y. (2016). Peningkatan Keterampilan Pross Sains Siswa Sekolah Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal Cakrawala Pendas, 2(2), 7183.
Zamista, A. A., & Kaniawati, I. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning Terhadap Keterampilan Proses Sains Dan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Mata Pelajaran Fisika. Edusains, 7(2), 191201. https://doi.org/10.15408/es.v7i2.1815
Copyright toward articles published by Entalpi Pendidikan Kimia is hold by Entalpi Pendidikan Kimia. In the other side, Entalpi Pendidikan Kimia also applied CC Attribution 4.0 which means you could 1) share — copy and redistribute the material in any medium or format; and 2) adapt — remix, transform, and build upon the material; for any purpose, even commercially. As long as you give us attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use. Entalpi Pendidikan Kimia also applied Open Access toward each published articles, so the published content will be available freely for public.